468x60 Ads


Adat bak Poteu Meureuhôm, Hukôm bak Syiah Kuala, Kanun bak Putroe Phang, Reusam bak Lakseumana

Prasasti Kilometer Nol, Saksi Lahirnya Kota Banda Aceh


***
Di sinoe asai muasai mula jadi Kuta Banda Aceh, tempat geupeudong keurejeuen Aceh Darussalam le Soleutan Johansyah bak Uroe phon puasa Ramadhan thon 601 Hijriah
***
Angka 0 (Nol), sering ditandai sebagai awal mula kehidupan --pulai dari perhitungan, ukuran jarak perjalanan hingga usia manusia--. Begitulah Kutaradja (Sebelum bernama Banda Aceh) lahir hingga berusia 809 tahun.

Kelahirannya telah termaktub dalam kitab-kitab sejarah Aceh dengan berbagai dinamika. Peperangan, cinta, seni, agama, budaya, menjadi bukti Kota Banda Aceh merupakan pusat dari segala pergerakan sejarah di Aceh.

Awal kelahiran kota penuh sejarah, Banda Aceh, ini dapat kita lihat langsung di Gampong Pande, Kutaraja, Banda Aceh.  Sebuah prasasti setinggi 50 centimeter mencatat semuanya. Pada prasasti itu tertulis jelas kapan Banda Aceh lahir.

Pertanyaannya, mengapa dalam prasasti yang dibuat tahun 2012 tersebut mencantumkan nama Sultan Alaidin Johansyah sebagai pendiri Kota Banda Aceh? tentu sebuah pertanyaan bagi kita dan masyarakat umumnya, tidak terkecuali para wisatawan yang sudah dan hendak ke Banda Aceh.

Penabalan itu pastinya tidak diberikan sesukanya melalainkan karena bukti-bukti otentik perjalanan sejarah yaitu dari berbagai manuskrip-manuskrip kuno peninggalan Aceh.

Sekitar tahun 1059 – 1069 Masehi, Kerajaan Lamuri atau Indra Purba saat dipimpin oleh Maharaja Indra Sakti dan seluruh rakyatnya masuk Islam. Hal itu tidak lain karena jasa Syaikh Abdullah Kanan dari Kerajaan Peureulak. Peran Syaikh Abdullah sangat besar. Ia dan pasukannya membantu Indra Sakti dari serangan Kerajaan Tiongkok dari Cina.


Sebelum meninggal dunia, Indra Sakti telah menikahkan anak perempuannya dengan putra dari Adi Genali, raja Linge, Gayo. Yaitu Meurah Johan.

Akhirnya, Meurah Johan menjadi raja setelah Indra Sakti meninggal dunia. Ia pun memerintah kerajaan selama lebih kurang 30 tahun, sejak 601 Hijriah atau 1205 Masehi. Saat menjabat raja, Meurah Johan mendapat gelar Sultan Alaidin Johansyah.

Pada masa pemerintahannya, kerajaan Lamuri yang sudah menjadi kerajaan Islam, ibukota kerajaan berpindah ke pinggiran Krueng Aceh di Gampong Pande, kecamatan Kutaraja.

Namun begitu, walau menjadi raja di Kutaraja, Sultan Alaidin Johansyah setelah wafat ia dimakamkan di Gunong Drien, daerah Lambirah, Sibreh, Aceh Besar.

***
Disini cikal bakal Kota Banda Aceh, tempat awal mula Kerajaan Aceh Darussalam didirikan oleh Sultan Johansyah pada 1 Ramadhan 601 Hijriah atau 22 April 1205 Masehi
***
Selama ini, banyak masyarakat khususnya wisatawan hanya mengenal Kilometer Nol di Kota Sabang (Aceh) dan Merauke (Papua).

Memang banyak yang tidak mengetahui keberadaan Kilometer Nol Kota Banda Aceh. Padahal, prasasti ini merupakan napak tilas, bukan hanya sejarah Banda Aceh secara khusus, melainkan juga sejarah Aceh pada umumnya.

Nah, jika Anda masih penasaran, saat berada di Banda Aceh segera kunjungi Prasasti ini. Karena, kita tidak hanya berwisata tentang sejarah lahirnya Kota Banda Aceh, lokasi ini juga menjadi daerah wisata mancing yang sangat mengasyikkan. Karena lokasinya yang berada di pinggir Krueng Aceh yang langsung bermuara ke laut. Selamat berkunjung.***


Comments
0 Comments